Rabu, 30 Oktober 2013

GO!

ada lagi :)

Go go go! Semangat!
Masa-masa SMA masa yang paling indah, yap benar!

Dulu ketika aku SMA kelas XII (kelas 3), aku masuk les di Ganesha Operation (GO) bersama beberapa orang teman.
Les untuk membantu kami belajar dalam menghadapi Ujian Nasional (diikuti les untuk membantu kami belajar dalam menghadapi SNMPTN setelah kami lulus UN).

Dari beberapa tempat les yang pernah aku cicipi, GO yang paling bagus (pendapat pribadi). Pengajar yang bagus, khususnya Aa' si tentor Matematika, yang kalau malam minggu setelah memberi kami pelajaran tambahan akan langsung ditagih anaknya mintak jalan-jalan. He was a great teacher!.
Buku koding segede gaban, yang kalau kamu kerjain semuanya pastilah kamu tambah pintar (tapi aku gak ngerjain soal-soal didalamnya, kecuali dibawah arahan dan bimbingan tentor pas lagi les). Kata 'kalau' bisa membuat perbedaan besar....


Tapi selain bumbu-bumbu nendang diatas, ada lagi bumbu-bumbu yang tak kalah nendangnya:
1. Kalau sebelum masuk jamnya mulai les, atau jam istirahat, atau ada kesempatan, kami sukak main ke atap GO. Main-main, foto-foto, cito bongak, berdoa atau meneriakkan do'a kami untuk kelulusan UN dan kesuksesan masa depan dengan harapan DO'A KAMI LEBIH CEPAT SAMPAI KEPADA-NYA KARENA KAMI BERADA DIATAP LANTAI 3.
2. Jajan diwarung kecil didepan GO, si Edo sukak beli apa gitu namanya lupa, biskuit dengan selai stroberi atau nenas yang lengket-lengket gitu (slay olay namanya, baru ingat belakangan), mbak Winda yang beli cemilan kayak telur cicak itu kacang borobudur kalau tidak salah namanya, enaklah pokoknya, atau kami yang beli pop mie lalu diseduh pake air panas yang disediakan GO, atau biskuit . biskuat yang katanya bisa jadi macan, rrrr.... dan lain-lain. Ada yang beli, ada yang mintain!

3. Berangkat lesnya langsung pas pulang dari sekolah, aku dulu hampir selalu sama Afifah yang nebeng, barengan sama Gita dan Weni dengan sepeda motor mereka masing-masing. Aaaaaak kangen afiiii, long time no see....Pulang hampir maghrib atau udah maghrib atau pulang malam dibeberapa waktu.

4. Teriak-teriak diatas sepeda motor kami masing-masing dengan si Taufik, sambil kehujanan sambil meneriakkan keluh kesah kedunia, lalu tertawa-tawa najis.

5. Sibuk dengan motor Vario si Gita yang baru beli, mendadak gak bisa di starter. Lama mencari solusi dibawah hujan, eh ternyata standar kakinya belum dinaikin (kalau mau hidupin Vario, standarnya harus dinaikin dulu).

6. Dan sebagainya......



Ini dia GO nyaaaaaa! (Jl. Jendral Sudirman No. 14 A/B Pekanbaru. Sumber gambar: disini )



Kiri atas: aku, wiwid, taufik, ipul ; Kanan atas: beberapa teman yang menujukkan buku Koding;
Bawah: foto ruang kelas yang biasa kami pakai dulu


Si Gita sama Weni jaman mudaaaaaaaah ketika les


Ini foto-foto pas lagi diatap GO


Ini aku, gita, taufik, budi yang foto-foto alay di mesin absen GO.
Lagi nunggu hujan reda kalau gak salah, udah malem.



Ini aku dan Weni, yang kembali ke atap GO untuk memberi salam dan hormat kepada dunia karena kami telah lulus UN.
Waktu itu entah siap melala dari mana.



Source: dokumentasi pribadi.
Salam.

NB: Tak lupa pula kami sampaikan terimakasih, kepada mie goreng-mie goreng yang turun bagai miracle

Minggu, 27 Oktober 2013

Vidi Aldiano - Kaca Bening

ada lagi :)

Let me tell you something....
kurang dari sepenggal lagu Rihannya dengan judul stupid in love -yang gak ada hubungannya sama sekali dengan post ini- menjadi pembuka post ini. Halah.

Hm....
Jadi kamis sore itu, gak ada rencana sih mau pergi sama W dan N. Mendadak gak jadi masuk dosennya di kampus, jadilah kami melala sore itu.
Niat utama: nemenin nyari baju dan sepatu buat PPL nya si W.

Keren dong hari itu menjelajah 4 mall sekaligus, Mall Pekanbaru, Senapelan, Plaza Citra dan..... Ramayana. Dude, Ramayana itu, mall yang tertunda. Easy!

Pertama ke Ramayana, buat nyari baju kayak blazer gitu buat PPL nya si W. Setelah mendatangi toko yang direkomendasikan temannya, bajunya gak dapet. Udah gitu aja.


Lanjut ke Mall Pekanbaru. The story begiiiiin..... Jeng gejeng gejeeeeeng!!
Nyari-nyari sepatu, mampir toko sana sini. Sepatunya gak dapet. Ukuran gak pas lah, model gak kurang bagus lah, harga kemahalan lah. Alasan terakhir itu, jadi pertimbangan pertama sebenarnya.
Kita kelaparan. Ke la pa ran.... Diliuar hujan dege.
Masuklah kita Solaria. Pesen makan dan teh es. Senyam senyum lihat teh es harga 7rb-an kalau gak salah (Oh, i"m ini love with teh es 4rb-an).
Makan sambil cerita sana sini, gosip syari'ah sana sini.

Pas mau keluar, jadi ceritanya solaria di MP itu punya kaca bening. Pas kita mau keluar, dari jauh aku ngomong gini "Kok ada orang duduk depan pintu ya?". Udah deket pintunya, kami (aku didepan dan W ngikut dibelakang) mau nyelip aja itu di belakang sofa pelanggan lain, dengan tujuan mau keluar melalui pintu yang mereka halangi itu, walaupun tempat kami mau nyelip itu sempit, tetep gak curiga. Trus, pelanggan yang duduk disana (bapak-bapak 3 orang kalau gak salah) bilang gini "salah pintu gak, pintunya yang sana".

ASTAGA! baru sadar, yang kami kira pintu itu ternyata adalah kaca bening. Si N, udah tau kami salah jalan, tapi bengong aja, gak bilangin dari tadi. Maluuuu! Cepet-cepet keluar, sambil ketawak-ketawak....
Haruskah aku menyampaikan keberatan kepada pekerja Solaria yang membersihkan kaca sedemiikian bersih dan beningnya, atau menyampaikan keberatan kepada pabrik sabun pembersih kaca yang telah turut serta dalam cerita ini secara tidak langsung. ._.


Masih ketawak-ketawak najis, kami memutuskan nyebrang ke Senapelan, lalu lanjut ke Plaza Citra, lalu mampir ke toko-toko di jalan tuanku tambusai. Dan sepatunya tetep gak juga dapat. Kaki pegel iya, malu iya, happy iya!. Udah gitu aja.

Kamis, 22 Agustus 2013

Hebat

Seharusnya kami yang menciptakan suana malam itu, tapi malah kau yang melakukannya, seperti biasanya, walaupun itu seharusnya tugas kami malam itu.
Aku tak pernah tahu cerita dibalik ceria mu.
Ku kira aku cukup mengenal mu. Tapi tidak, tidak sama sekali.
Kau lebih hebat dari yang ku tahu sebelumnya.
Kisah redup dibalik tawa hidup mu..
Kau hebat. Benar. Kau hebat. Begitupun sahabat karib mu. Kalian hebat.
Ajarkan aku ceria tiada habis itu. Ajarkan aku ketabahanmu. Kau hebat, teman.